• Home
  • About
  • Sitemap
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Contact
  • Versi Mobile

Portal Remaja

Berbagi Informasi Menarik, Resep Masakan, Ramalan Zodiak, Tips dan Trik.

  • Beranda
  • Entertainment
    • Profil Artis
  • Fakta Unik
  • Tekno
    • Aplikasi
    • Gadget
    • Science
  • Trik dan Tips
  • Ramalan Zodiak
  • TV Online
Home » Science » Spesial Ramadhan » Perbuatan yang Dapat Membatalkan Ibadah Shaum (Puasa)

Perbuatan yang Dapat Membatalkan Ibadah Shaum (Puasa)

Perbuatan yang Dapat Membatalakan Ibadah Puasa
Portal Remaja - Hay Sobat masih pada semangatkan menjalani puasa hari ini ?. Harus semangat dong. Karena ramadan adalah bulan yang penuh berkah dan rahmat dari Allah Azza Wa'zala. Aamiin. Untuk itu saya akan membagikan sedikit ilmu saya kepada sobat sekalian tentang Hal-hal yang Dapat Membatalkan Puasa , apa sajakah? Yuk kita simak ulasan berikut ini :

1. Yang membatalkan puasa dan hanya wajib mengqodho-nya saja, yaitu :
a. Makan, minum dan merokok secara sengaja (dan wajib atas pelakunya bertaubat).
Muntah dengan sengaja, sebagaimana sabda Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wasallam:

مَنْ اسْتَقَاءَ فَعَلَيْهِ القَضَاء


”Barangsiapa yang muntah dengan sengaja maka wajib atasnya qodho’.” (Shahih, HR Hakim dan selainnya).

b. Wanita haidh atau nifas, walaupun ia berada pada waktu akhir menjelang terbenamnya matahari.

2. Yang membatalkan puasa dan wajib mengqodho’ serta membayar kafarat, yaitu: Jima’ (bersetubuh) dan tidak ada selainnya menurut mayoritas ulama.

Kafarat-nya yaitu membebaskan budak, apabila tidak ada budak maka berpuasa dua bulan berturut-turut, apabila tidak mampu maka memberi makan enam puluh orang miskin.

Sebagian ulama tidak mensyaratkan harus berurutan di dalam kafarat (maksudnya boleh memilih salah satu diantara tiga)

Hal-Hal Yang Tidak Membatalkan Puasa

1. Makan dan minum karena lupa, keliru (maksudnya, mengira sudah waktunya buka ternyata belum) atau terpaksa. Tidak wajib mengqodho’-nya ataupun membayar kafarat, sebagaimana sabda Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wasallam

”Barangsiapa yang lupa sedangkan ia berpuasa, lalu ia makan dan minum, maka hendaklah ia menyempurnakan puasanya. Sesungguhnya Allah telah memberinya makan dan minum.” (Muttafaq ’alayhi).

Dan sabda beliau, ”Sesungguhnya Allah mengangkat (beban taklif) dari umatku (dengan sebab) kekeliruan, lupa dan keterpaksaan.” (Shahih, HR Thabrani).

2. Muntah tanpa disengaja, sebagaimana sabda Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wasallam,

”Barangsiapa yang mengalami muntah sedangkan ia dalam keadaan puasa maka tidak wajib atasnya mengqodho’.”  (Shahih, HR Hakim).

3. Mencium isteri, baik untuk orang yang telah tua maupun pemuda selama tidak sampai menyebabkan terjadinya jima’.

Dari ’Aisyah Radhiyallahu Anha beliau berkata, ”Rasulullah pernah menciumi (isteri-isteri beliau) sedangkan beliau dalam keadaan berpuasa, beliau juga pernah bermesraan sedangkan beliau dalam keadaan berpuasa. Namun beliau adalah orang yang paling mampu menahan hasratnya,” (muttafaq ’alayhi).

4. Mimpi basah di siang hari walaupun keluar air mani.

5. Keluarnya air mani tanpa sengaja seperti orang yang sedang berkhayal lalu keluar (air mani).

6. Mengakhirkan mandi janabat, haidh atau nifas dari malam hari hingga terbitnya fajar. Namun yang wajib adalah menyegerakannya untuk menunaikan shalat.

7. Berkumur dan istinsyaq (menghirup air ke dalam rongga hidung) secara tidak berlebihan, sebagaimana sabda Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wasallam  kepada Laqith bin Shabrah

أَسْبِغْ الْوُضُوءَ وَخَلِّلْ بَيْنَ الْأَصَابِعِ وَبَالِغْ فِي الِاسْتِنْشَاقِ إِلَّا أَنْ تَكُونَ صَائِمًا


”Sempurnakan wudhu’ dan sela-selailah jari jemari serta hiruplah air dengan kuat (istinsyaq) kecuali apabila engkau sedang berpuasa.” (Shahih, HR ahlus sunan).

8. Menggunakan siwak kapan saja, dan yang semisal dengan siwak adalah sikat gigi dan pasta gigi, dengan syarat selama tidak masuk ke dalam perut.

9. Mencicipi makanan dengan syarat selama tidak ada sedikitpun yang masuk ke dalam perut.

10. Bercelak dan meneteskan obat mata ke dalam mata atau telinga walaupun ia merasakan rasanya di tenggorokan.

11. Suntikan (injeksi) selain injeksi nutrisi dalam berbagai jenisnya. Karena sesungguhnya, sekiranya injeksi tersebut sampai ke lambung, namun sampainya tidak melalui jalur (pencernaan) yang lazim/biasa.

12. Menelan air ludah yang berlendir (dahak), dan segala (benda) yang tidak mungkin menghindar darinya, seperti debu, tepung atau selainnya (partikel-partikel kecil yang terhirup hingga masuk tenggorokan dan sampai perut, pent.).

13. Menggunakan obat-obatan yang tidak masuk ke dalam pencernaan seperti salep, celak mata, atau obat semprot (inhaler) bagi penderita asma.

14. Gigi putus, atau keluarnya darah dari hidung (mimisan), mulut atau tempat lainnya.

15. Mandi pada siang hari untuk menyejukkan diri dari kehausan, kepanasan atau selainnya.

16. Menggunakan wewangian di siang hari pada bulan Ramadhan, baik dengan dupa, minyak maupun parfum.

17. Apabila fajar telah terbit sedangkan gelas ada di tangannya, maka janganlah ia meletakkan-nya melainkan setelah ia menyelesaikan hajat-nya, sebagaimana sabda Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wasallam,

إِذَا سَمِعَ أَحَدُكُمْ النِّدَاءَ وَالْإِنَاءُ عَلَى يَدِهِ فَلَا يَضَعْهُ حَتَّى يَقْضِيَ حَاجَتَهُ مِنْهُ


”Apabila salah seorang dari kalian telah mendengar adzan dikumandangkan sedangkan gelas masih berada di tangannya, maka janganlah ia meletakkannya sampai ia menyelesaikan hajat­-nya tersebut.” (Shahih, HR Abu Dawud).

18. Berbekam, “karena Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wasallam  pernah berbekam sedangkan beliau dalam keadaan berpuasa.” (muttafaq ’alayhi). Adapun hadits yang berbunyi,”Orang yang membekam dan dibekam batal puasanya” (Shahih, HR Ahmad) maka statusnya mansukh (terhapus) dengan hadits sebelumnya dan  dalil-dalil yang lainnya.

Ibnu Hazm berkata, ”Hadits ”orang yang membekam dan dibekam batal puasanya” adalah shahih tanpa diragukan lagi, akan tetapi kami mendapatkan di dalam hadits Abu Sa’id, ”Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam  memberikan keringanan berbekam bagi orang yang berpuasa” dan sanad hadits ini shahih sehingga wajib menerimanya.

Oleh sebab keringanan (rukhshah) itu terjadi setelah ’azimah (ketetapan), maka (hal ini) menunjukkan atas dinaskh (dihapusnya) hadits yang menjelaskan batalnya puasa karena bekam, baik itu orang yang membekam maupun yang dibekam.” (Lihat Fathul Bari 4:178). Wallahu’alam bish shawwab.
Ditulis oleh Unknown, - Rating: 4.5
Judul : Perbuatan yang Dapat Membatalkan Ibadah Shaum (Puasa)
Deskripsi : Portal Remaja - Hay Sobat masih pada semangatkan menjalani puasa hari ini ?. Harus semangat dong. Karena ramadan adalah bulan yang penuh...

Bagikan ke

Facebook Google+ Twitter
Newer Post
Older Post
Home

Populer

  • Foto : Karya Seni Dari Tangan Manusia yang Menakjubkan
  • Tips Pacaran Sehat dan Aman Saat Ramadan
  • Apa Saja sih Kecanggihan dari Google Glass?
  • Resep Sederhana Membuat Kue Lebaran
  • Privacy Policy
  • Tanpa Bekerja , 6 Orang ini Jadi Jutawan Terkaya di Dunia
  • Cara Paling Mudah Menghilangkan Perasaan Patah Hati

Info Menarik

Trik Agar Status Facebook Banyak Like

Cara Melacak Lokasi Nomor Handphone

5 Bisnis Wirausaha Yang Menjanjikan

Ramalan Zodiak Asmara Hari Ini Semua Zodiak

10 Jam Tangan Termahal di Dunia

Tips Mempercepat Koneksi Internet Android

Cara Terbaik Meminta Maaf Pada Pasangan

Cara Dapatkan Pekerjaan Sesuai Minat

Menguak Arti Mimpi Dengan Sederhana

5 Smartphone Android Paling Canggih


Ramalan Zodiak

More on this category »

Resep Masakan

More on this category »
W3 Directory - the World Wide Web Directory
Copyright © 2012 Portal Remaja - All Rights Reserved
Design by Mas Sugeng - Powered by Blogger