Portal Remaja - Minuman kaleng atau soda banyak mengadung pemanis buatan atau gula dalam jumlah besar sangat tidak disarankan. Selain meningkatkan resiko penyakit diabetes dan obesitas, maka banyak efek buruk lainnya bagi kesehatan.
"Ada pendapat yang mengatakan bahwa pemanis buatan mampu membantu menurunkan berat badan, pendapat tersebut adalah salah besar," kata pemimpin studi dari Purdue University, Susan E. Switchers, seperti yang dilansir laman Times of India, Jumat (19/7).
Berikut ini adalah efek negatif pemanis buatan bagi kesehatan
1. Menambah berat badanSebuah studi yang dilakukan selama 20 tahun terhadap 120.000 pria dan wanita, yang diterbitkan dalam New England Journal of Medicine, menemukan bahwa orang yang meningkatkan konsumsi minuman manis meski hanya satu porsi per hari, dapat meningkatkan risiko penambahan berat badan dari waktu ke waktu.
Studi-studi lain telah menemukan hubungan yang signifikan antara konsumsi minuman manis dan penambahan berat badan pada anak-anak. Satu studi menemukan bahwa untuk setiap 12 ons soda yang dikonsumsi setiap hari, akan menambah berat badan anak hingga sebesar 60 persen selama 18 bulan.
2. Menghambat rasa kenyangMinuman manis seperti soda mengandung sekitar 240 kalori, sayangnya minuman manis tidak menghasilkan rasa kenyang yang sama dengan makanan padat lainnya, meski mengandung jumlah kalori yang sama. Sehingga anda akan lebih banyak makan makanan padat, agar merasa kenyang. Hal ini justru akan memperbanyak asupan kalori.
3. Meningkatkan risiko serangan jantung
Sebuah studi yang dilakukan di Harvard terhadap 40.000 peserta selama dua dekade menemukan bahwa pria yang minum rata-rata satu kaleng minuman manis per hari, memiliki risiko 20 persen lebih tinggi terkena serangan jantung daripada pria yang jarang mengonsumsi minuman manis.
4. Meningkatkan risiko kanker pankreasSebuah studi yang dilakukan pada tahun 2010 oleh University of Minnesota menemukan bahwa minum minuman manis seperti soda sedikitnya dua kali dalam seminggu, dapat meningkatkan risiko kanker pankreas hingga 2 kali lipat. Studi tersebut dilakukan selama 14 tahun terhadap 60.524 peserta.
5. Melemahkan ototSebuah studi yang dilakukan tahun 2000 dan diterbitkan dalam Archives of Pediatrics and Adolescent Medicine menemukan hubungan yang signifikan antara minum minuman ringan berkarbonasi dengan patah tulang di kalangan remaja.
Hal ini disebabkan karena kerusakan otot yang terjadi setelah mengonsumsi minuman bergula secara teratur bahkan hanya dalam waktu 4 minggu.
6. Menyebabkan kerusakan gigiSemua minuman ringan dan beberapa minuman olahraga umumnya mengandung pemanis yang dapat mengikis enamel gigi dan menyebabkan kerusakan gigi. Minuman manis dapat menyebabkan keasaman pada mulut yang merupakan faktor utama dalam pengembangan kerusakan gigi
Artikel Terkait: